Ibnu Thufail Ilmuwan teladan dari Granada

FILSAFAT IBNU THUFAIL
Kata Pengantar
Hidup didunia ini tak akan luput dari berbagai ilmu ilmu baru, yang kesemuanya pasti berpengaruh terhadap pribadi masing masing. Filsafat merupakan salah satu ilmu yang berpengaruh besar dalam kehidupan manusia didunia untuk mengenal makhluk dan pencipta. Filsafat telah dimulai semenjak nabi Ibrahim as. Pencariannya untuk menemukan keyakinan jika segala yang ada di dunia atau dibumi pasti ada pencipta yang menciptakan semuanya. Bagi nabi Ibrahim pencipta itu sudahlah pasti takkan hilang atau musnah yang artinya pencipta itu selalu ada dan selamanya ada.
Manusia terlahir atas suatu kehendak dari pencipta, mereka lahir dengan fitrah yang suci, tanpa dosa dan kesialan. Setiap manusia terlahir dengan dibekali akal dan fikiranan agar tumbuh dan hidup selayaknya manusia, tinggal bagaimana ia mampu mempergunakan apa yang dibekali Tuhan.
Biografi ini saya buat untuk memenuhi tugas dari dosen , sebagai bagian dari pembelajaran untuk memahami tentang filsafat dan para filosof muslim , yang dalam hal ini saya mendapat tanggung jawab untuk menyampaikan tentang filosof besar muslim Ibnu Thufail , seorang ahli matematika, dokter juga satrawan yang cerdas dalam menyampaikan suatu ilmu dan juga pendapat yang dapat diterima umat manusia dan dapat diperguanakn sesuai dengan fungsinya.
Saya berharap agar apa yang saya sampaikan dalam makalah ini akan bermanfaat bagi para pembaca, khususnya saya sendiri yang masih dalam tahap belajar.
Namun apabila dalam penyampaian ini ternyata pembaca menemukan suatu tulisan atau pendapat saya yang tidak tepat , saya memohon maaf yang setulus tulusnya, karena sesungguhnya kebenaran adalah milik yang pasti benar yaitu AlloH SWT.
Biografi Ibnu Thufail
Hasil gambar untuk ibnu Thufail
Tentang Ibnu Thufail
Ibnu Thufail adalah seorang filosof muslim , beliau juga seorang dokter dan ahli matematika serta kesusastraan.  Ibnu Thaufail pernah praktik sebagai dokter di granada , karena kecerdasannya beliau diangkat menjadi gubernur di provinsi tersebut.
Ibnu Thufail memiliki nama lengkap Abu Bakar Muhammad Ibnu Abd Al-Malik Ibnu Muhammad Ibnu Muhammad Ibnu Thufail.Beliau dilahirkan di Guadix (Arab : Wadi Asy)
Ibnu Thufail merupakan filosof yang memiliki pengaruh besar dalam pemerintahan pada masa khalifah Abu Yaquf Yusuf.Pemikiran-pemikiran beliau sebagai seorang filosof dituangkan dalam risalah-risalah yang disampaikan kepada Ibnu Rusyd.Beliau memang tidak terlalu terkenal namun beliau memiliki karya-karya yang sangat penting bagi umat manusia. Karya-karya tersebut yaitu risalah Hayy Ibnu Yaqzh (Si Hidup Anak Si Sadar ) yang ditulis beliau pada abad ke 6 Hijriah (abad ke-12 M)
Filsafat Pada Masa Ibnu Thufail
Filsafat yang diberikan oleh ibnu Thufail adalah pemikiran yang baru dan belum pernah dilakukan oleh para filosof muslim sebelumnya. Beliau memberikan penjabaran yang cukup mudah untuk dipahami oleh semua golongan manusia. Pemikiran ibnu Thufail dapat dilihat dalam karya-karya beliau : Hay Ibnu Yaqhan , filsafat tersebut memberi gambaran tentang orang yang memiliki akal fikiran sebagai fitroh untuk setiap manusia. Absal merupakan orang yang berilmu dan beragama islam , yang ilmunya telah dilengkapi dengan wahyu. Salman menggambarkan tentang masyarakat.
 Ibnu Thufail merasa tidak puas terhadap filsafat Al Ghazali dalam mencari kebahagiaan dan kebenaran Tuhan, Ibnu Thufail lebih terhadap perenungan fikiran seperti yang dilakukan Al Farabi. Ibnu Thaufail adalah filosof kontemplatif  yaitu suatu mode yang intuisi digabungkan dengan pencarian akal. Hal tersebut dapat dilihat sebagaimana dalam kisah Hay , dimana akal memiliki perkembangan yang berangsur angsur  dan berturut turut dari seseorang yang tidak berpendidikan dari luar.
Ajaran Filsafat Ibnu Thufail
1.     Tentang Dunia.
Ibnu Thufail menerima baik pandangan mengenai kekekalan maupun penciptaan sementara dunia ini. Menurutnya Kekekalan dunia melibatkan konsep eksistensi tak terbatas yang tak kurang mustahilnya dibandingkan gagasan tentang rentangan tak terbatas. Beliau mengecam dengan pedas para pengikut aristoteles dan sikap-sikap teologis setiap kejadian-kejadian yang diciptakan tidak dapat mendahului mereka dalam hal waktu, dan yang tidak dapat sebelum kejadian-kejadian yang tercipta itu pasti tercipta secara lambat laun.
2.     Tentang Tuhan.
Dunia ada dan tercipta berlangsung secara lambat laun , itu menunjukan jika dunia ini memiliki pencipta , yang tentu pencipta tidaklah bersifat maujud. Pencipta bersifat immaterial , karena materi merupakan suatu kejadian dunia yang diciptakan oleh pencipta , maka tidak mungkin seorang manusia atau kita dapat mengenali Tuhan dengan imajinasi atau lewat indra , sebab imajinasi hanya menggambarkan hal hal yang ditangkap oleh indra.
3.     Tentang Kosmologi Cahaya.
Ibnu Thufail berprinsip jika satu tidak ada lagi apa apa kecuali satu itu. Kemaujudan dari yang satu dijelaskannya dalam gaya new platonik yang monoton, , sebagai tahap-tahap berurutan pemancaran yang berasal dari caHayya Tuhan. . Proses itu pada prinsipnya, sama dengan refleksi terus menerus caHayya matahari kepada cermin. CaHayya matahari yang jatuh pada cerminyang dari sana menuju ke yang lain dan seterusnya, menunjukkkan kemajemukan . semua itu merupakan pantulan matahari dan bukan matahari itu sendiri, juga bukan cermin itu sendiri, bukan pula suatu yang lain dari matahari dan cermin itu.
Kemajemukan caHayya yang dipantulkan itu hilang menyatu dengan matahari kalau kita pandang sumber caHayya itu, tapi timbul lagi bila kita lihat dicermin, yang disitu caHayya tersebut dipantulkan. Hal yang sama juga berlaku pada caHayya pertama serta perwujudannya didalam kosmos.
4.     Epistimologi Pengetahuan.
Imaji Tuhan telah tersirat sejak manusia lahir, namun menjadikannya tampak nyata perlu memulai dengan pikirann jernih tanpa prasangka . Bebas dari prasangka dan kecenderungan sosial sebagai langkah awal menemukan pengetahuan , setelah hal ini dilakukan mereka dapat dengan bebas secara berurutan untuk memberikan visi yang jernih tentang kebenaran yang melekat pada jiwa selain itu pendidikan indra dan akal juga diperlukanuntuk mendapatkan visi semacam itu. Kesesuaian antara pengalaman dan nalar, disatu pihak, dan kesesuaan antara nalar dan intuisi, dipihak lain membentuk esensi epistimologi Ibnu Thufail.
Setelah mendidik akal dan indra serta memperhatikan keterbatasan keduanya, Ibnu Thufail akhirnya berpaling kepada disiplin jiwa yang membawa kepada ekstasi, sumber tertinggi pengetahuan. Dalam taraf ini, kebenaran tidak lagi dicapai lewat proses deduksi atau induksi, tapi dapat dilihat secara langsung dan intiutif lewat caHayya yang ada didalamnya. Jiwa menjadi sadar diri dan mengalami apa yang tak pernah dilihat mata atau didengar telinga atau dirasa hati orang manapun. Tarap ekstasi tak terkatakan atau terlukiskan sebab lingkup kata-kata terbatas pada apa yang dapat dilihat, didengar atau dirasa. Esensi Tuhan yang merupakan caHayya suci hanya bisa dilihat lewat caHayya didalam esensi itu sendiri yang masuk dalam esensi itu lewat pendidikan yang tepat atas indra, akal serta jiwa. Karena itu pengetahuan esensi merupakan esensi itu sendiri.esensi dan visinya adalah sama.
Karya-Karya yang diciptakan oleh Ibnu Thufail
Ibnu Thaufail bersama muridnya Ibnu Rusyd sering berbincang , berdebat juga saling evaluasi tentang berbagai hal mengenai kedokteran dan filsafat.Ibnu Thaufailpun mencatat apa yang dilakukannya tersebut dengan muridnya dalam berbagai karya karyanya, seperti: مراجعاتومباحث  ” (Muraja’at wa Mabahits atau Revisi-revisi dan pembahasan) juga      الأرجوزةفيالطب  ” (Arjuzah fi at-Thib ) karya karya beliau masih dapat dipelajari di perpustakaan Jamil al-Qqarawiyyin Fes, Maroko dalam bentuk manuskrip.
Dalam bidang astronomi , teori teori beliau di ilmu perbintangan secara ringkas dilukis oleh Lyon Goteh , seorang orientalis Perancis , beliau mengatakan meskipun tidak ditemukan tulisan tulisan Ibnu Thaufail di bidang astronomi , namun diketahui bahwa ibnu Thaufail tidak setuju dengan sistem jagat raya yang diletakan Batlimus , menurut penelitiannya , Ibnu Thaufail dibidang astronomi  memiliki teori baru, yang diperkuat pernyataan Ibnu Rusyd jika Ibnu Thaufail memiliki teori teori sensasional sekitar sistem jagat raya dan dasar dassar perputarannya.
Ibnu Thaufail lebih gemar merenung daripada menulis sehingga karya karyanya yang dibukukan tidaklah banyak , namun dalam biografi beliau banyak karangan Ibnu Thaufail tentang filsafat , matematika,fisika,kejiwaan juga risalah risalah yang ditulis dan diwariskan kepada Ibnu Rusyd sepertiHayy Ibnu Yaqzhan (Roman Fhilosophy), yang merupakan intisari dari pemikiran Ibnu Thufail. Judul lengkapnya adalah Risalah Hayy Ibnu Yaqzan Fi Asrar Al-Hikmah Al-Masyriqiyyah. Satu manuskrip di perpustakaan Escurial yang berjudul Asrar AL-Hikmah Al-Masyriqiyyah (Rahasia-rahasia Ketimuran) itu hanyalah ringkasan dari buku Hayy Ibnu Yaqzhan.
Menurut Montgomeri Watt, buku inilah yang mungkin merupakan karya filsafat dalam bahasa arab yang paling menarik. Selain diakui sebagai roman filsafat religius-ilmiyah, dia juga menggambarkan kisah bahwa manusia sanggup mengenal Allah, berhubungan dengan-Nya dan berkhidmad kepada-Nya tanpa mendapatkan wahyu dan guru. Maka wajar para peneliti barat banyak menerjemahkan buku itu ke dalam bahasa lain karena menarik untuk dikaji. Bahkan Edward Bacon menerjemahkan buku ini kedalam bahasa Latin yang disertai dengan teks arabnya di Oxford pada tahun 1671 M dan kemudian diterjemahkan kedalam bahasa Eropa lainnya.
Tidak sekedar itu, pada tahun 1674 M, George Kieth ikut menerjemahkan buku tersebut dalam bahasa Inggris. Tahun 1686 M, buku itu diterjemahkan dalam bahasa Inggris kembali oleh George Ashwell. Selanjutnya oleh Simon Ockey pada tahun 1708 M. Dan setelah 11 tahun dari penerjemahan yang terakhir itu, Daniel Defoe mengeluarkan kisah karangannya yang bernama Robinson Crusoe yang diambil dari kisah Hayy Ibn Yaqzham.
Sebenarnya banyak buku yang sudah dikarang oleh Ibnu Thufail. Namun buku-buku tersebut diperkirakan hilang pada saat terjadinya peperangan di daratan Maghrib, yaitu penyerangan dan kemenangan Dinasti Muriniyah (Marinith), yang merupakan sebuah koalisi beberapa kelompok suku Barbar, atas Daulah Muwahhidun antara tahun 1249 dan 1274. kemungkinan besar juga hilang karena perebutan kota Ceuta tahun 1415 dan Pesisir Maroko tahun 1471 oleh Portugis. Akan tetapi menurut Ibnu Khatib, ada dua buku tentang kedokteran yang dapat dikatakan merupakan karya Ibnu Thufail, setidaknya ditulis oleh dua orang muridnya yang dipersembahkan kepada Ibnu Thufail, yaitu Al-Bithruji yang mengarang Kitab Al-Hai’ah dan karya Ibnu Rusyd yang berjudul Fi al-Buqa’ al-Maskunah sa al-Ghair al-Maskunah.
                                                                                                  
Kesimpulan
Bahwasannya akal merupakan potensi manusia yang akan menunjukkan kebenaran puncak (The Ultimate Truth) yang hakiki. Walaupun tanpa pengetahuan dan petunjuk Wahyu. Sebagaimana cerita pengalaman Nabi Ibrahim as dalam mencari kebenaran (Tuhan Yang Esa) yang menurut saya hampir mirip perjalanan Hayy Ibn Yaqzhan.
Filsafat digunakan untuk orang yang ma’rifat (orang yang dianugrahi akal yang sehat) sedangkan agama diperuntukan bagi semua orang.
Tidak menerima sepenuhnya pendapat Ibnu Thufail yang tidak mempercayai akan dikumpulkannya jasad manusia pada hari kiamat, dan menurutnya mereka menetapkan bahwa siksa itu hanya diderita oleh jiwa saja. Dan ini bertentangan dengan pendapat Al-Ghazali, karena Ibnu Thufail mengingkari terhadap kebangkitan jasmani.
 Ibnu Thufail Merupakan salah seorang filosof muslim yang memiliki corak pemikiran yang berbeda yang tidak dimiliki oleh filosof sebelumnya. Hal ini dapat dilihat dari corak filsafatnya, terutama dalam membuktikan eksistensi Tuhan
Keselarasan antara peran akal dan wahyu merupakan inti dari filsafat Ibnu Thufail
Share on Google Plus

About BanuIslam

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.

0 komentar:

Posting Komentar