Fenomena kesurupan
dalam pandangan islam, fenomena dalam pandangan islam masih mengundang
perdebatan hingga saat ini Kalangan yang menolak masih menggunakan alasan klasik
yakni “tidak bisa diterima akal”Semoga kajian berkut bisa membuka kesadaran kita
bahwa syariat islam sejatinya dibangun diatas dalil bukan penilaian pribadi
atau logika orang per orang.
Peristwa
masuknya Jin kedalam tubuh manusia masih menjadi teka-teki bagi sebagian orang.
peristwa yang sering dikenal kesurupan atau kerasukan Jin ini acap kali menjadi
polemik di tengah masyarakat kita yang heterogen. Sehingga sekian persepsi
bahkan kontroversi sikap pun meruak dan ber-munculan ke permukaan. Ada yang
membenarkan dan ada pula yang mengingkari. Bahkan ada pula yang menganggapnya
sebaga perkara dusta dan termasuk dar kesyrikan.
Para
pembaca yang baik hati, sebagai muslim sejati yang berupaya meniti jejek
Rasululluha Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dan para sahabatnya tentunya prinsp
‘berpegang teguh dan merujuk kepada Al-Qur’an dan sunah Rasulullah Shallallahu
‘Alaihi wa Sallam berbeda pendapat haruslah selalu dikedepankan’. Sebagaimana bimbingan
Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam kalam-Nya nan suci : “Dan
berpegang teguhlah kalian semua dengan tali Allah Subhanahu wa Ta’ala dan
janganlah kalian bercerai-berai”. Pada bulan sya’ban tahun 1407 H sejumlah
surat kabarlokal dan nasional telah memuat berita ada yang ringkas dan ada yang
detail tentang masuk islamnya sejumlah Jin di kota Riyadh yang sedang merasuki
tubuh salah satu perempuan muslimah. Sebelumnya Jin tersebut telah mengumumkan
keislamannya di hadapan saudara Abdullah bin Musyarraf Al-‘Amri seorang
penduduk kota Riyadh. Setelah dibacakan ayat-ayat suci Al-Qur’an kepada
perempuan yang kerasukan itu dan berdialog dengan Jin itu serta mengingatkan
bahwa perbuatannya itu merupakan dosa besar dan kedzaliman yang diharamkan.
Saudara Abdullah pun menyuruhnya agar keluar dari tubuh si perempuan. Jin itu
pun patuh kemudian menyatakan keislamannya dihadapan saudara Abdullah ini.
Sebagian masyarakat
pun menyakiskan kejadian ini dan mendengarkan secara langsung ucapan Jin
tersebut yang telah menyatakan keislamannya. Dia menjelaskan bahwa asalnya dari
india dan beragama budha.Abdullah pun menasehatinya dan berwasiat kepadanya
agar bertakwa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dan memintanya keluar dar tubuh
si perempuan dan serta tidak mendzaliminya. Dia pun menyambut ajakannya dengan
baik seraya mengatakan : “Aku merasa puas dengan agama islam dan Abdullah wasiatkan
pula kepadanya agar mengajak kaumnya untuk masuk agama islam setelah Allah
Subhanahu wa Ta’ala memberinya hidayah. Dia menjanjkan itu lalu keluar dari
tubuh si perempuan. Ucapan terakhir yang dia katakan ketika itu :
“Assalamu’alakum”. Setelah itu perempuan itu mulai berbicara dengan suara aslinya
dan benar-benar merasakan kesembuhan serta kebugaran pada tubuhnya.
Karena sungguh telah
banyak Jin yang masuk islam melalui Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa
Sallam. Hal ini telah dijelaska oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam surat
Al-Ahqaf dan Al-Jin demikan pula telah disebutkan dalam shahih Al-Bukhari dan
shahih Muslim dari hadits Abu Hurairah radhallahu’anhu dari Nabi Muhammad
Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam beliau bersabda:”sesungguhnya ‘Ifrit dari
kalangan Jin telah menampakan diri di hadapanku tadi malam untuk memutus
shalatku. Namun Allah Subhanahu wa Ta’ala memberikan kekuatan kepadaku untuk
menghadapinya sehingga aku dapat mendorongnya dengan kuat. Sungguh sebenarnya
aku ingin mengikatnya di salah satu tiang masjid hingga kalian semua dapat
menontonnya di pagi harinya. Tapi aku teringat akan ucapan saudaraku Nabi Sulaiman
‘alaihissalam: ‘Ya Rabbi anugerahkanlah kepadaku kerajaan yang tidak dimiliki seorang pun sesudahku’. Maka Allah Subhanahu
wa Ta’ala mengusirnya dalam keadaan hina.”
Para
pembaca yang budiman pristiwa masuknyaJin kedalam tubuh manusia hingga
membuatnya kesurupan tlah ada keterangannya di dalam kitabullah sunnah
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dan ijma’ umat ini. Maka tidak bisa dibenarkan
bagi orang yang tergolong intelek untuk mengingkarinya tanpa berlandaskan ilmu
dan petunjuk ilahi.
Karena itu Al-imam Abul Hasan
Al-Asy’ari menyebutkan dalam Maqalat Ahlus Sunnah Wal Jama’ah bahwasanya mereka
{yakni Ahlus Sunnah} menyatakan: “Sesungguhnya
Jin itu dapat masuk ke dalam tubuh seseorang yang kesurupan sebagaiman firman
Allah Subhanahu wa Ta’ala: “Orang-orang yang memakan riba itu tidaklah berdiri
melainkan seperti berdirinya orang yang kerasukan setan lantaran penyakit gila.”
Abdullah bin Hanbal rahmahumallah berkata: ”Aku pernah berkata pada ayahku:
‘Sesungguhnya ada sekelompok orang bahwa Jin itu tidak dapat masuk ke dalam
tubuh manusia. ‘Maka ayahku berkata: “Wahai anakku mereka itu berdusta. Bahkan
Ji dapat berbicara melalui mulut orang yang kesurupan.”
Permasalahan ini telahdijelaskan
secara panjang lebar pada tempatnya. “Syaikhul islam ibnu Taimiyah rahimullahu
dalam majmu”. Fatawa juga mengatakan: “Keberadaan Jin merupakan perkara yang
benar menurut Kitabullah dan Sunnah Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam
serta kesepakatan salaful ummah {para pendahulu umat ini} dan para ulamanya.Demikian
pula masuknya Jin ke dalam tubuh manusia juga merupakan perkara yang benar
sesuai dengan kesepakatan para imam Ahlus Sunnah wal Jama’ah. Allah Subhanahu
waTa’ala berfirman: “Orang-orang yang memakan riba itu tidaklah berdiri melainkan
seperti berdirinya orang yang kerasukan setan lantaran penyakit gila.” Di dalam
kitab Ash-Shahih dariNabi Shallallahu Alaihi wa Sallam beliau bersabda: ”Sesungguhnya
setan itu dapat berjalan pada tubuh anak cucu Adam melalui aliran
darah.”{HR.Al-Bukhari Kitab Al-Ahkam no.7171 dan Muslim Kitab As-Salam no.2175}
Abdullah bin Ahmad bin Hanbal
rahimahumullah berkata: ”A ku pernah berkata pada ayahku: ‘Sesungguhnya ada
sekelompok orang bahwa Jin itu tidak dapat masuk ke dalam tubuh manusia. ‘Maka
ayahku berkata: “Wahai anakku mereka itu berdusta. Bahkan Ji dapat berbicara
melalui mulut orang yang kesurupan.” Apa yang Al-ima Ahmad katakan ini adalah
perkara yang masyhur. Sangat mungkin seseorang yang mengalami kesurupan berbicara
dengan sesuatu yang tidak dipahaminya. Ketika tubuhnya dipukul dengan keras pun
ia tidak merasakannya. Padahal bila pukulan itu ditimpakan kepada unta jantan niscaya
akan kesakitan. Sebagaimana ia tidak menyadari pula apa yang diucapkannya.
Seorang yang kesurupan terkadang dapat menarik tubuh orang lain yang sehat. Dia
juga dapat menarik alas duduk yang didudukinya serta dapat memindahkan beberapa
benda dari satu tempat ke tempat yang lain dan sebagainya. Siapa saja yang
menyaksikannya niscaya meyakini bahwa yang berbicara melalui mulut orang yang
kesurupan itu dan yang menggerakan benda tersebut bukanlah diri orang yang
kesurupan tersebut. Tidak ada para imam yang mengingkari masuknya Jin ke dalam
tubuh orang yang kesurupan. Barang siapa mengklai bahwa syariat ini telah
mendustakan peristiwa tersebut atas nama syariat Dan sesungguhnya tidak ada dalil-dalil
syar’i yang menafikannya. ---------------------SEKIAN
------DAN TERIMA KASIH MUDAH-MUDAHAN BERMANFAAT.AMIN ------
0 komentar:
Posting Komentar